perbedaan kurikulum 1994 dan 2006 –
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang berbeda yang diterapkan di Indonesia. Meskipun keduanya adalah pendekatan pendidikan yang berbeda, keduanya memiliki beberapa kemiripan, namun juga memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Pertama, kurikulum 1994 menekankan pada aspek akademik seperti matematika, sains, dan bahasa, sementara kurikulum 2006 menekankan pada aspek sosial seperti kemampuan komunikasi, keterampilan sosial, dan bahasa.
Kedua, kurikulum 1994 menekankan pada pendidikan formal dengan menggunakan pendekatan tradisional, sementara kurikulum 2006 menekankan pada pendidikan informal dengan menggunakan pendekatan non-tradisional. Kurikulum 1994 juga ditujukan untuk mengajarkan siswa materi yang ditentukan oleh pemerintah, sementara kurikulum 2006 menekankan pada pengembangan keterampilan siswa dan kreativitas.
Selanjutnya, kurikulum 1994 lebih banyak menggunakan buku teks dalam proses belajar mengajar, sedangkan kurikulum 2006 lebih banyak menggunakan bahan belajar lain seperti video, permainan, dan lainnya. Kurikulum 1994 juga menekankan pada pembelajaran terstruktur, dengan tujuan yang jelas dan ditentukan sebelumnya, sementara kurikulum 2006 lebih banyak menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dengan tujuan yang belum tentu.
Terakhir, kurikulum 1994 lebih banyak menekankan pada akademik dan mengabaikan aspek lain seperti keterampilan sosial dan spiritual, sementara kurikulum 2006 menekankan pada aspek lain, seperti keterampilan sosial dan spiritual, yang merupakan bagian dari pengembangan yang lebih komprehensif dari siswa.
Meskipun ada beberapa perbedaan antara kurikulum 1994 dan 2006, tujuan utama dari keduanya adalah untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi siswa di Indonesia, dan keduanya memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Oleh karena itu, pemerintah telah menggabungkan kedua kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik untuk siswa di Indonesia.
Summary:
Penjelasan Lengkap: perbedaan kurikulum 1994 dan 2006
1. Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang berbeda yang diterapkan di Indonesia.
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang berbeda yang diterapkan di Indonesia. Kurikulum 1994 (K-13) merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada tahun 1994 dan diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan oleh Depdiknas pada tahun 2006 dan diterapkan di sekolah-sekolah menengah dan menengah atas di Indonesia.
Perbedaan utama antara kedua kurikulum ini adalah cara mengajar dan penilaian. Kurikulum 1994 lebih menekankan pada model pengajaran konvensional, di mana guru mengajar kelas secara keseluruhan dan penilaian difokuskan pada tes lisan dan tulisan. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada model pembelajaran kontekstual, di mana guru menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran aktif dan siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Penilaian di Kurikulum 2006 lebih menekankan pada keterampilan keterampilan, membuat siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
Kurikulum 1994 juga menekankan pada pengajaran teks kurikuler, di mana siswa harus menghafal teks dan menjawab pertanyaan tentang teks. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual, di mana siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi isu-isu dan topik-topik secara kritis. Ini membuat siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan membantu membangun kemampuan berpikir kritis mereka.
Kurikulum 1994 lebih menekankan pada pembelajaran teori dan kurikuler. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada pembelajaran praktis dan proyek. Kurikulum 2006 juga menekankan pada pengkajian dan aplikasi keterampilan, yang membantu siswa membangun keterampilan yang mereka butuhkan untuk bersaing di dunia kerja modern.
Kurikulum 1994 lebih menekankan pada penilaian standar, di mana siswa diharuskan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Depdiknas. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada penilaian berbasis kompetensi, di mana siswa dinilai berdasarkan kompetensi yang mereka miliki. Ini membantu siswa membangun kemampuan yang relevan dengan dunia kerja modern dan mempersiapkan mereka untuk menjadi lulusan yang siap bekerja.
Kurikulum 1994 dan 2006 memiliki banyak perbedaan dalam hal pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Kurikulum 1994 lebih menekankan pada pengajaran teks kurikuler, penilaian standar dan pembelajaran teori. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual, penilaian berbasis kompetensi dan pembelajaran praktis. Perbedaan antara kedua kurikulum ini membantu siswa membangun kemampuan yang mereka butuhkan untuk bersaing di dunia kerja modern.
2. Kurikulum 1994 menekankan pada aspek akademik seperti matematika, sains, dan bahasa, sementara kurikulum 2006 menekankan pada aspek sosial seperti kemampuan komunikasi, keterampilan sosial, dan bahasa.
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua standar kurikulum yang berbeda yang digunakan di sekolah di seluruh Indonesia. Kurikulum 1994 dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 dengan tujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini telah menjadi kurikulum standar untuk sekolah di seluruh Indonesia. Kurikulum 2006 juga dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2006 untuk menggantikan kurikulum 1994. Kurikulum ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan pendidikan yang lebih inovatif dan komprehensif.
Salah satu perbedaan utama antara kurikulum 1994 dan 2006 adalah perhatian yang diberikan pada aspek akademik dan sosial. Kurikulum 1994 menekankan pada aspek akademik seperti matematika, sains, dan bahasa, sementara kurikulum 2006 menekankan pada aspek sosial seperti kemampuan komunikasi, keterampilan sosial, dan bahasa. Kurikulum 1994 menekankan pada pelajaran akademis, dengan tujuan utama mengembangkan kompetensi akademis siswa. Kurikulum 2006 menekankan pada pengembangan kompetensi sosial siswa, seperti kemampuan komunikasi, keterampilan sosial, dan bahasa.
Selain itu, kurikulum 1994 lebih menekankan pada pelajaran teori sementara kurikulum 2006 lebih banyak menekankan pada pelajaran praktik. Kurikulum 1994 juga menekankan pada pembelajaran secara individu, dengan tujuan mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional. Kurikulum 2006 menekankan pada pembelajaran kelompok, dengan tujuan untuk membantu siswa belajar dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif.
Kurikulum 1994 juga menekankan pada sistem pengajaran yang lebih kaku dan memiliki evaluasi yang ketat. Kurikulum 2006 lebih fleksibel dalam hal evaluasi dan menekankan pada proses belajar yang lebih menyenangkan dengan menggunakan berbagai jenis pendekatan belajar. Kurikulum 2006 juga menekankan pada pentingnya pengajaran metode berpikir kritis dan kreatif.
Kurikulum 1994 juga menekankan pada pengembangan keterampilan intelektual siswa, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada pengembangan keterampilan sosial, keterampilan emosional, dan keterampilan berbicara siswa. Kurikulum 2006 juga menekankan pada pentingnya kemampuan siswa untuk bekerjasama dengan orang lain.
Kedua kurikulum ini memiliki perbedaan yang signifikan terutama dalam hal aspek akademik dan sosial yang ditekankan. Kurikulum 1994 lebih menekankan pada aspek akademik, dengan tujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional. Kurikulum 2006 lebih menekankan pada aspek sosial, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa.
3. Kurikulum 1994 menekankan pada pendidikan formal dengan menggunakan pendekatan tradisional, sementara kurikulum 2006 menekankan pada pendidikan informal dengan menggunakan pendekatan non-tradisional.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 merupakan dua kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Kurikulum 1994 menekankan pada pendidikan formal dengan menggunakan pendekatan tradisional, sementara kurikulum 2006 menekankan pada pendidikan informal dengan menggunakan pendekatan non-tradisional.
Kurikulum 1994 menekankan pada pendidikan formal. Di bawah kurikulum ini, siswa-siswi diharapkan untuk belajar di sekolah secara struktur dan mengikuti pelajaran-pelajaran yang disyaratkan oleh pemerintah. Kurikulum ini juga menggunakan pendekatan tradisional seperti memberikan siswa-siswi materi pelajaran melalui pengajaran langsung di sekolah. Materi pelajaran diterima siswa-siswi berdasarkan instruksi yang diberikan oleh guru.
Kurikulum 2006 menekankan pada pendidikan informal dengan menggunakan pendekatan non-tradisional. Di bawah kurikulum ini, siswa-siswi diharapkan untuk belajar di luar sekolah dan mengikuti pelajaran-pelajaran yang ditawarkan oleh sekolah. Kurikulum ini menggunakan pendekatan non-tradisional seperti memberikan siswa-siswi materi pelajaran melalui pengalaman, diskusi, dan aktivitas lainnya. Materi pelajaran diterima siswa-siswi berdasarkan pemahaman mereka yang diperoleh dari pengalaman dan diskusi dengan orang lain.
Kedua kurikulum ini berbeda dalam hal pendekatan yang digunakan. Kurikulum 1994 menggunakan pendekatan tradisional dan menekankan pendidikan formal. Kurikulum 2006 menggunakan pendekatan non-tradisional dan menekankan pendidikan informal. Kurikulum 2006 juga menekankan pada pengajaran yang memberikan siswa-siswi kesempatan untuk mengembangkan pemahaman mereka melalui pengalaman.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 merupakan dua kurikulum yang berbeda namun saling melengkapi. Kurikulum 1994 menawarkan kesempatan bagi siswa-siswi untuk mempelajari materi pelajaran melalui pengajaran langsung. Kurikulum 2006 menawarkan kesempatan bagi siswa-siswi untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman dan diskusi. Kedua kurikulum ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi generasi pemimpin masa depan.
4. Kurikulum 1994 lebih banyak menggunakan buku teks dalam proses belajar mengajar, sedangkan kurikulum 2006 lebih banyak menggunakan bahan belajar lain seperti video, permainan, dan lainnya.
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah Indonesia. Masing-masing kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan dalam hal proses belajar mengajar. Salah satu perbedaan antara kurikulum 1994 dan 2006 adalah penggunaan buku teks dan bahan belajar lain dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum 1994 lebih banyak menggunakan buku teks dalam proses belajar mengajar. Buku teks dianggap sebagai sumber utama informasi dan pengetahuan untuk siswa. Buku teks juga menjadi landasan untuk materi yang diajarkan. Guru dapat menggunakan buku teks untuk menjelaskan konsep dan menyajikan informasi untuk siswa. Buku teks juga dapat membantu siswa mengingat informasi dan menghafal konsep.
Sedangkan Kurikulum 2006 lebih banyak menggunakan bahan belajar lain seperti video, permainan, dan lainnya dalam proses belajar mengajar. Bahan belajar lain ini dapat membantu siswa menghafal informasi dengan lebih mudah dan cepat. Video, permainan, dan lainnya juga bisa menjadi alat untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami materi. Bahan belajar lain ini dapat membantu guru menjelaskan konsep dengan lebih jelas dan menarik.
Kurikulum 1994 dan 2006 sama-sama memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Keduanya memiliki konsep yang berbeda tetapi masing-masing kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan dalam hal proses belajar mengajar. Perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan buku teks dan bahan belajar lain. Kurikulum 1994 lebih banyak menggunakan buku teks, sedangkan Kurikulum 2006 lebih banyak menggunakan bahan belajar lain seperti video, permainan, dan lainnya. Dengan kombinasi yang tepat dari buku teks dan bahan belajar lain, pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik.
5. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran terstruktur, dengan tujuan yang jelas dan ditentukan sebelumnya, sementara kurikulum 2006 lebih banyak menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dengan tujuan yang belum tentu.
Kurikulum 1994 dan 2006 merupakan dua model kurikulum yang telah digunakan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Perbedaan antara kedua kurikulum ini adalah cara di mana pembelajaran dan tujuan pembelajaran ditentukan. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran terstruktur, dengan tujuan yang jelas dan ditentukan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa tujuan pembelajaran harus dicapai dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan juga harus mengikuti struktur yang telah ditentukan. Kurikulum ini juga menekankan pada penggunaan bahan ajar yang telah disetujui oleh pemerintah sebelumnya.
Sementara itu, Kurikulum 2006 lebih banyak menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dengan tujuan yang belum tentu. Tujuan pembelajaran tidak ditentukan secara eksplisit dan siswa dapat menentukan sendiri tujuan belajar mereka. Kurikulum ini juga mengizinkan siswa untuk menggunakan bahan-bahan pembelajaran yang dianggap mereka cocok, seperti buku-buku, artikel, video, atau alat-alat pembelajaran lainnya.
Selain perbedaan dalam tujuan pembelajaran, Kurikulum 1994 dan 2006 juga memiliki perbedaan dalam metode pembelajaran. Kurikulum 1994 menekankan pada metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan diskusi kelompok, sementara Kurikulum 2006 menekankan pada metode pembelajaran yang lebih fleksibel seperti proyek, eksperimen, dan penelitian. Metode pembelajaran ini memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk mengakses informasi dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan kritis mereka.
Kurikulum 1994 dan 2006 juga memiliki perbedaan dalam sistem penilaian. Kurikulum 1994 menekankan pada penilaian berdasarkan hasil tes standar, sementara Kurikulum 2006 menekankan pada penilaian berdasarkan hasil proyek, aktivitas, dan pengamatan. Kurikulum 2006 juga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka dengan cara yang lebih luwes dan fleksibel.
Kurikulum 1994 dan 2006 memiliki perbedaan yang signifikan dalam tujuan, metode pembelajaran, dan sistem penilaian. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran terstruktur dengan tujuan yang jelas dan ditentukan sebelumnya, sementara kurikulum 2006 lebih banyak menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dengan tujuan yang belum tentu. Kurikulum ini juga memiliki metode pembelajaran dan sistem penilaian yang berbeda. Dengan perbedaan ini, kurikulum 2006 lebih dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, dan menyediakan siswa dengan pengalaman pembelajaran yang lebih berkualitas.
6. Kurikulum 1994 lebih banyak menekankan pada akademik dan mengabaikan aspek lain seperti keterampilan sosial dan spiritual, sementara kurikulum 2006 menekankan pada aspek lain, seperti keterampilan sosial dan spiritual.
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang berbeda yang diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Masing-masing kurikulum menawarkan berbagai keuntungan dan manfaat bagi siswa dan guru. Perbedaan utama antara kurikulum 1994 dan 2006 adalah bahwa kurikulum 1994 lebih banyak menekankan pada aspek akademik dan mengabaikan aspek lain seperti keterampilan sosial dan spiritual, sementara kurikulum 2006 menekankan pada aspek lain, seperti keterampilan sosial dan spiritual.
Kurikulum 1994 menekankan pada aspek akademik, yang berarti bahwa guru dan guru menghabiskan banyak waktu untuk mengajarkan pelajaran akademis seperti matematika, bahasa, dan sains. Kurikulum ini juga menekankan pada pengetahuan yang bersifat teoritis dan berkurang pada penekanan terhadap keterampilan dan keterampilan sosial dan spiritual. Kurikulum ini juga menekankan pada pelajaran tradisional yang menekankan pada kemampuan akademis siswa, seperti menulis, membaca, dan menghitung. Kurikulum ini tidak memiliki banyak ruang untuk mempromosikan keterampilan dan pengetahuan tentang kehidupan yang berbeda dari pembelajaran akademik.
Kurikulum 2006 menekankan pada aspek lain selain akademik, seperti keterampilan sosial dan spiritual. Kurikulum ini mempromosikan pengembangan keterampilan praktis yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini juga menekankan pada pelajaran yang mempromosikan nilai-nilai kehidupan yang berharga, seperti toleransi dan kesetaraan. Kurikulum 2006 juga mencakup keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang sehat dan bahagia, seperti manajemen stres dan komunikasi efektif. Kurikulum ini juga menekankan pada pengembangan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan keterampilan kritis dan kreatif.
Kurikulum 1994 dan 2006 memiliki perbedaan yang jelas dalam cara mereka mempromosikan kemampuan akademis dan keterampilan sosial dan spiritual. Kurikulum 1994 lebih banyak menekankan pada aspek akademik dan mengabaikan aspek lain seperti keterampilan sosial dan spiritual, sedangkan kurikulum 2006 menekankan pada aspek lain, seperti keterampilan sosial dan spiritual. Kurikulum 2006 ini juga memfokuskan pada pengembangan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan keterampilan kritis dan kreatif, yang merupakan bagian penting dari pengembangan siswa. Dengan kurikulum ini, siswa akan mendapatkan dukungan yang lebih besar untuk mencapai potensi dan tujuan akademis, sosial, dan spiritual mereka.
7. Tujuan utama dari kedua kurikulum adalah untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi siswa di Indonesia.
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia. Kedua kurikulum ini memiliki beberapa perbedaan dalam hal struktur, konten, dan tujuan.
Pertama, struktur kurikulum 1994 dan 2006 berbeda. Kurikulum 1994 menggunakan struktur yang lebih tradisional yang meliputi subjek yang diajarkan di sekolah. Kurikulum 2006 menggunakan struktur yang lebih komprehensif, yang mencakup konsep-konsep umum yang lebih luas yang harus dipelajari oleh siswa.
Kedua, konten kurikulum 1994 dan 2006 juga berbeda. Kurikulum 1994 lebih fokus pada materi yang dipelajari di sekolah. Kurikulum 2006 lebih fokus pada keterampilan yang diperlukan siswa untuk bersaing di dunia modern. Kurikulum 2006 menekankan pada keterampilan komunikasi dan kolaborasi, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan teknologi.
Ketiga, tujuan utama dari kedua kurikulum adalah untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi siswa di Indonesia. Kurikulum 1994 berfokus pada pengembangan keterampilan akademik siswa. Kurikulum 2006 berfokus pada pengembangan keterampilan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan. Kurikulum 2006 juga berfokus pada pengembangan keterampilan siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Kurikulum 1994 dan 2006 memiliki beberapa perbedaan dalam struktur, konten, dan tujuan. Namun, tujuan utama dari kedua kurikulum adalah untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi siswa di Indonesia. Dengan demikian, semua siswa di Indonesia akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan lebih bermanfaat untuk masa depannya.
8. Pemerintah telah menggabungkan kedua kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik untuk siswa di Indonesia.
Kurikulum 1994 dan 2006 adalah dua kurikulum yang berbeda yang digunakan di Indonesia untuk menyediakan pendidikan terbaik bagi anak-anak. Kurikulum 1994 adalah kurikulum yang berbasis keterampilan, sedangkan Kurikulum 2006 adalah kurikulum yang berbasis pengetahuan. Kurikulum 1994 menekankan pada pelajaran tekstual dan keterampilan, sedangkan kurikulum 2006 menekankan pada pelajaran konseptual dan keterampilan. Kurikulum 1994 lebih bersifat tradisional, dengan penekanan pada pelajaran tekstual dan keterampilan, sedangkan kurikulum 2006 lebih memfokuskan pada pelajaran konseptual dan keterampilan.
Kurikulum 1994 menekankan pada pelajaran tekstual dan keterampilan, dengan penekanan pada pelajaran tekstual dan keterampilan, sedangkan kurikulum 2006 menekankan pada pelajaran konseptual dan keterampilan. Kurikulum 1994 berfokus pada pelajaran tekstual dan keterampilan, sedangkan kurikulum 2006 berfokus pada pelajaran konseptual dan keterampilan. Kurikulum 1994 lebih bersifat tradisional, dengan penekanan pada pelajaran tekstual dan keterampilan, sedangkan kurikulum 2006 lebih memfokuskan pada pelajaran konseptual dan keterampilan. Kurikulum 1994 lebih berorientasi pada kegiatan praktikal, sedangkan kurikulum 2006 lebih berorientasi pada kegiatan teori.
Karena perbedaan antara kurikulum 1994 dan 2006, pemerintah Indonesia telah menggabungkan kedua kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi siswa-siswi di Indonesia. Dengan menggabungkan kedua kurikulum ini, pemerintah ingin menyediakan pendidikan yang berbasis pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik bagi anak-anak di Indonesia. Pemerintah juga ingin menyediakan pendidikan yang lebih berorientasi pada kegiatan teori dan praktikal.
Dengan menggabungkan kurikulum 1994 dan 2006, pemerintah telah menyediakan anak-anak di Indonesia dengan pendidikan yang lebih baik dan lebih menyeluruh. Dengan menggabungkan kedua kurikulum ini, pemerintah ingin memberikan anak-anak di Indonesia kesempatan untuk mempelajari berbagai aspek pendidikan, seperti teori dan praktikal. Pemerintah juga ingin memastikan bahwa anak-anak di Indonesia memiliki peluang yang sama untuk memperoleh pendidikan yang baik.
Dengan menggabungkan kedua kurikulum ini, pemerintah berharap dapat mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi siswa di Indonesia. Pemerintah berharap bahwa dengan menggabungkan kedua kurikulum ini, anak-anak di Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik dan lebih menyeluruh. Pemerintah juga berharap bahwa anak-anak di Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang dapat membantu mereka untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.